Apa itu stand up comedy ??

Hai, guys. Lama tak berjumpa. Setelah lama ga bikin catatan karena catatan yang dulu ada yang membesar-besarkan sehingga jadi masalah, akhirnya aku bikin lagi sebuah catatan tentang hobi dan kesukaanku ini, Stand-Up Comedy. Sebelumnya aku mau minta maaf bila dalam catatanku menyinggung perasaan kalian, tapi aku mohon, masalah kecil jangan dibesar-besarkan, lagian yang disalahkan pun aku lagi aku lagi. Ok, ini bukan curhat! Disini aku bakalan jelasin sedikit tentang apa itu stand up comedy, pelakunya dan tokoh yang ambil bagian didalam perkembangannya. Dan aku juga punya keinginan untuk jadi seorang Comic (nama stand up comedian) tapi entar lah ya pasti ada waktunya. Inilah stand-up comedy menurut aku sendiri.

Apa itu Stand-Up Comedy?
Stand up comedy adalah sebuah jenis komedi yang mengandalkan seorang pelaku yang disebut comic (COmedian MICrophone) / Komika yang mana komedi ini lebih bersifat ke pembahasan sesuatu yang menjadi keresahan seorang comic dan dibawakan ataupun diceritakan secara jenaka. Mudahnya, komedi ini merupakan pikiran dari comic yang diutarakan secara lucu kepada penonton. Stand Up Comedy bukanlah jokes telling yang berisi cerita-cerita lucu yang ada dimasyarakat (lelucon) melainkan cerita dari pengalaman, pandanga ataupun sindiran dari comic tersebut yang dikupas dan dibahas dalam kelucuan.

Istilah dalam Stand Up Comedy
– Bit : bahasan sejumlah kalimat yang berisi set-up dan punchline.
– Set-Up : kalimat yang membawa dan menerangkan sesuatu yang memang tidak dibuat lucu tetapi penting untuk memberikan keterangan kepada penonton agar – dapat mengerti dan tertawa pada saat punchline dilontarkan.
– Punchline : Kalimat yang lucu dan merupakan inti dari sebuah bit untuk membuat penonton tertawa.
– Set : satuan untuk beberapa bit yang masih satu tema. Misalkan punya 10 bit maka satu set-nya bisa sampai 20 menit tergantung panjang bit dan isinya adalah 10 bit tadi.
– Kill : Saat dimana bit dapat membuat penonton tertawa.
– Bomb : Saat dimana bit gagal membuat penonton tertawa.
– LPM : Singkatan dari Laugh Per Minute yaitu jumlah tawa penonton yang diperoleh setiap menitnya. Rata-rata tawa per menit yang diharuskan adalah 3-5 kali.
– Double Punchline : Saat dimana penonton tertawa berkali-kali karena dibombardir oleh punchline yang berkelanjutan dalam waktu singkat.
– Callback : Penggunaan punchline pada bit sebelumnya dan digunakan pada bit yang sedang dibawakan.
– Comparison : Penggunaan bit dengan membandingkan dua hal atau lebih sebagai set-up untuk memberikan punchline dari perbandingan tersebut.
– Delivery : Pembawaan dan pengungkapan bit kepada penonton agar bit tersebut dapat membuat penonton tertawa.
– Riffing : Teknik untuk berinteraksi dengan penonton sehingga dapat menggali sesuatu dari penonton yang kemudian dijadikan punchline yang mengundang tawa.
– Act Out : meniru gerakan, sikap ataupun pembawaan tokoh tertentu untuk dijadikan alat mengundang tawa penonton.
– Hackler Handling : Teknik untuk mengatasi penontong jail yang merusak bit seorang comic agar dari kejailan penonton tersebut malah dapat dijadikan punchline yang mengundang tawa.
– Persona : Pembawaan / Topeng dalam mengekspresikan komedi yang dibawakan diatas panggung (tidak harus seperti kepribadian aslinya).
– Rules of Three : bit yang terdiri dari 2 kalimat set-up yang dilanjut langsung dengan punchline.
– One Liner : jenis bit yang pendek, biasanya terdiri dari sebuah set-up dan sebuah punchline secara berurutan (sulit dan butuh skill).

Tipe Comic
Comic dapat didefinisikan jadi beberapa tipe, tapi disini aku ambil 3 garis besar tipe comic yang diambil dari blog koh Ernest Prakasa.
1. Formal : tipe yang membawakan materi formal yang dapat dinikmati oleh semua orang. Berisi kegiatan sehari-hari dan biasanya materi berisi hal yang semua orang biasa lakukan ataupun dari pengalaman pribadi. Tipe ini akan lebih mudah naik daun, lebih cepat dikenal dan lebih mudah diterima penonton karena bersifat formal. Namun sedikit disukai penonton karena bahasannya itu-itu saja.
2. Non-Formal : tipe yang membawakan materi non-formal yang dapat dinikmati semua orang tapi juga kadang menyindir kaum atau kebijakan tertentu. Tipe ini sering membawakan pengalaman pribadi dan sering memberikan pesan terselubung didalam setiap komedinya. Comic tipe ini bahasannya berat-berat dan kadang kasar tetapi banyak penonton menyukai tipe ini karena dinilai lebih berseni. Lama untuk dikenal tetapi feelnya lebih dapet.
3. Hibrida : tipe campuran yang dapat mengkondisikan antara formal dan non-formal. Tipe ini cukup sulit karena dari sekian banyak bit yang dia buat harus dipilih yang benar-benar pas di situasi tersebut. Tipe seperti ini akan mudah disukai tapi jarang dikenal dan biasanya bahasannya berat tapi kadang ringan. Salah satu comic hibrida adalah Sammy Notaslimboy yang merupakan ketua StandUpIndo saat ini.

Contoh-contoh dari stand up comedy (dari aku sederhana aja ya) dalam sebuah bit.
Set-Up : Kemarin waktu pergi ke Malioboro aku ketemu sama anak SMPN Dagangan. Tapi kelihatan dari mukanya kalo mereka orang kaya.
Punchline : Mungkin sesuai dengan nama SMP nya yaitu Dagangan, berarti dididik untuk dijual di pasaran.
Bit diatas adalah bit sederhana yang lucunya pun sederhana, tapi kita bisa tambah agar feelnya lebih dapet menjadi: Kemarin waktu pergi ke Malioboro aku ketemu sama anak SMPN Dagangan. Tapi kelihatan dari mukanya kalo mereka orang kaya. Mungkin sesuai dengan nama SMP nya yaitu Dagangan, berarti dididik untuk dijual di pasaran. Tapi biar kelihatan murah maka mereka dijual terpisah. Ga tanggung tanggung beli satu bonus bu guru.

Contoh diatas menggunakan teknik double punchlines yang mana setelah punchline ada punchline lagi sehingga mengundang penonton untuk tertawa lebih keras.
Contoh riffing: (menunjuk seorang penonton cowok) Mas, kamu tadi kesininya pasti cepet-cepet ya. Kelihatan dari mukanya, kusut lupa disetrika.
Contoh one liner: Aku sempet punya pacar cantik, putih, mulus, dan seksi meskipun cuman didalam mimpi. Seenggaknya kan pernah punya, hidup kok jones-jones amat, kasian.

Sekian dulu pembahasan mengenai stand up comedy dari aku, guys. Kalo misalnya kalian minat nih, para pakar bilang kalo prospek stand up comedy kedepannya sangatlah cerah. Kalian ga perlu jadi konyol untuk stand up, cukup menjadi pengamat yang baik dan membawakan pengamatan kalian dengan cara yang lucu. Stand Up comedy tidak sebatas komedi cerdas, tapi komedi yang tanpa batas. Sekian dan terimakasih, tanda tangan menyusul.

https://www.facebook.com/notes/hernanda-cahyo-kurniawan/stand-up-comedy/770956756278642

Tinggalkan komentar